Minggu Biru

Waktu tak kan lama
Sedangkan semesta tak kan luas.
Padangan hari yang kian kabur
Bayangan biru di atas rumput hijau
tempat singgasana spektrum senja

Banyak jejak untuk dilacak
Yang sekitarnya bermekar bunga
Atau hanya misteri menyimpan duri
Menyisakan tanya dalam kuasa pencipta
Seribu jawaban memangku dagu.
Menghindarkan dari runduk sesal
Menjauhkan dari dongak congkak


LAGU di AKHIR MUSIM HUJAN

di lembah berkabut hampa ini,aku kembali menapak
menulisi jejak-jejak lama tertutup awan duka
kuhisap lagi asap merah tentang mimpi nusantara
di mana bergelimpang mayat2 bidadari penunggu surga

Makhluk yang Membingungkan

baru aku temui
baru aku sadari
entah apapun itu
sulit untuk digambarkan

Rekayasa Photo




jangan pernah percaya pada produk kecantikan atau kesehatan begitu saja, saya buktikan kalau promosi itu tidak benar adanya, buktinya saya bahkan bisa membuat foto manula berubah seketika menjadi 20 tahun lebih muda...wkwkwkwkwkwk...thanks for photoshop...wkwkwkwkw

koleksi deviantartku: http://barsex.deviantart.com/

KOTA

Melangkah dengan tubuh tak tegak
Malam yang terguyur gerimis
Membasahi lantai-lantai aspal kotaku
Menunjukkan keangkuhan legamnya jiwa

Buah yang Tercabik

Hujan malam ini,seakan ikut membekukan hati.
Dalam gelap aku kan bersmbunyi.
Dalam dingin aku kan bersmayam.
Bukan ku takut jalani kemunafikan,tapi

Memang benar,bgitu indah ktika dpt mrasakn mati muda.
Tak meraskan sakit dalam realita.
Tak merubah idealisme dalam renta.
Orang baik tak selalu bernasib baik.
Karena tak selalu buah tumbuh tak tercabik.
Hujan sudah menjadi rintik,tapi air mata masih tertitik.
Serasa aku kini berjalan terbalik.

Kaki tak menapak.
kepala telah tersepak.
Bukan aku yang kan binasa dalam hampa.
Tapi sgalanya musnah dalam nestapa.
Ku kan mnunggu seisi bumi termuntahkan,
agar luka ini dapat tersembuhkan.

Ikrar yang pernah diucapkan hnyalah sampah yang kan hancur ditelan pengurai.
Tapi tidak ikrarku,ikrar buah yang tercabik,dalam rintik hujan yang membuai.

Namun..aku masih berharap ada cahaya terang yang kan mnuntunku keluar dari kgelapan
Dan memberikan kehangatan tanpa mrasa pernah tercabik,
lalu dapat menjalani hariku kluar dari kemunafikan,dan berlarian menatap harapan.

28-03-10

Tak Berjudul

Selalu merisaukan hari
Tanpa bisa tangan ini menari
menuliskan keresahan dalam kepasrahan
Terpisah dari hidup indah
melihat raga yang kian parah.

Bagaimana aku bisa berbuat benar
ketika terhampar luas gelombang gradasi pikiran dan jiwa?
Berharap bisa menyelamatkan orang lain
Ternyata aku sudah menggali dalam kubur sendiri
menabur bunga kematian di hari-hari yang dengan sendiri mati.

Apakah jalan menanjak yang kupilih
dapat menolong ibu dalam rintih yang kian lirih?
Apakah ini adalah sebuah Ironi dari sebuah ideologi?

09-02-2010

    SPONSOR

    Pengikut