baru aku temui
baru aku sadari
entah apapun itu
sulit untuk digambarkan



Pemikirannya sekeras berlian mata bor tambang batu bara
Kata-katanya setajam sayatan tipis bambu cina yang membelah daging
Pendiriannya sekuat jaring laba-laba yang menjerat mangsanya tak berkutik
Amarahnya seperti gelombang pantai yang tak pernah berhenti bergulung didera badai

tapi kenapa?
Hatinya serapuh dan selembut gulali kapas berwarna pink yang meleleh di mulut?
Kurasa tatapan matanya lebih teduh daripada pohon oak di musim semi
Kadang senyuman bibirnya seranum buah mangga yang memerah
Tak jarang kulihat tawanya seringan bunga kapas yang ditiup sepoi angin

memang seperti itulah wujudnya
tapi sudahlah, aku tidak mau melihat kontradiksinya.
lebih baik ku diam untuk sementara.

Kota Gedhe.07-11-10