menulisi jejak-jejak lama tertutup awan duka
kuhisap lagi asap merah tentang mimpi nusantara
di mana bergelimpang mayat2 bidadari penunggu surga
di akhir musim hujan bersenja abu-abu
ku tulis gagapmu di sebuah lirik lagu
tentang pernodaan janji dari kepalabatu
tentang aku yang takut padamu, pada hasrat angkaramu
ku awali dengan puing-puing hati yang hancur beradu
tak sadar menatap raut wajah di tengah senandung
ku hirup nafas dewi berlengan sembilan berwajah sribu
membuatku terikat dalam cengkraman kepalsuan candu
tapi sadar kian dekat, aku putuskan terbang dan berlalu
terlambat! hina itu merasuk lebih dalam di relung
tiada kata 'kembali' ke dalam belenggu
aku muak dengar kata-kata muslihat rindu itu1
lalu ku akhiri dengan jalan yang berujung buntu
Temanggung, 02-09-13